Apa cinta itu bulshit ?
Apa cinta itu berujung sakit hati ?
Sebenarnya apa cinta itu ?
Kalau saja cinta itu datang kemudian pergi,
Lalu bagaimana aku bisa bahagia ?
Apa kebahagianku hanya sekedar melihat Dia bahagia bersama yang lain ?
Lalu bagaimana dengan hatiku ?
Prolog
"Assalamualaikum wr.wb perhatian untuk semua siswa kelas 10, 11, 12 untuk mengambil kartu ujian akhir semester di Tata Usaha pada saat pulang sekolah. Terimakasih." suasana kelas terdengar sepi ketika pengumuman tersirat dari speaker sekolah.
Teeeet... Teettt... Teettt... Bel pulang sekolah terdengar, rupanya sudah pukul setengah 4 sore. Naya sudah bergegas keluar kelas 11-IPA-2, Naya menarik tangan sahabatnya Devi yang sebangku dengannya agar cepat bergegas ke Tata Usaha untuk mengambil kartu ujiannya.
"Gue gamau ngantri ya," Naya mengoceh.
"Tapi kan ketua kelas bisa ngambil semua kartu ujian IPA 2," Devi membalas ocehan sahabatnya itu. Dan akhirnya mereka sampai di depan Tata Usaha.
"Kan, Nay. Lihat tuh, sepi. Paling yang ngambil ketua kelasnya aja,"
"Yaudah kita aja yang ngambil, Dev." Naya hendak memasuki ruang Tata Usaha. Tiba-tiba, Bu Sri memanggil mereka berdua. Dan ternyata Bu Sri sudah mengambil kartu ujian untuk kelas 11-IPA-2, dan menyuruh 2 orang sahabat itu untuk bertanggung jawab membagikan kepada rakyatnya. Dengan semangat, 2 orang sahabat itu berlari menaiki anak tangga menuju lantai 2 gedung B.
"Yey! Ruang 8!" teriak Naya di depan kelas. Teriakan Naya itu membuat mata rakyat kelasnya tertuju kepadanya.
"Hore! Gue seruangan sama Naya! Yuhuuuu," sorak ramai seorang cowok hitam manis dipojok kanan kelas, cowok itu bernama Ari. Cowok yang dekat dengan Naya belakangan ini.
Tak lama dikelas, rakyat 11-IPA-2 segera menuju Masjid sekolahnya untuk shalat ashar berjama'ah. Kemudian lekas pulang.
Akan tetapi Naya sedang menunggu seseorang didepan gang sekolahnya, ternyata Naya diajak abangnya jalan ke suatu tempat untuk refreshing sebelum UAS. Naya itu anak sulung dikeluarganya, lantas siapa abangnya itu? Oh, itu abang angkatnya Naya, namanya Fikar. Fikar cocok jadi abang karna dia abang yang bertanggung jawab. Orang tuanya Naya juga sudah tau tentang hal ini.
Integral!
Hari berganti hari, dan hari semakin dekat dengan hari H. Hari dimana UAS itu dimulai.
9 Desember 2012, hari yang sebenarnya free buat Naya. Tapi . . . .
"Nay, lo dirumah kan? Gua mau belajar mtk bareng lo nih di rumah lo. Gua otw rumah lo, Nay!" suara cowok didalam ponsel Naya dan kemudian hening tanpa ada balasan suara dari Naya.
"Gila lo! Main matiin aja. Gue belom ngomong weyyyy!" ucap Naya pada layar ponselnya. Jadi yang gila siapa (?)
Langit yang gelap menyeliputi hari terakhir sebelum UAS. Hembusan angin yang nakal membuat pori-pori kulit Naya meng-kode bahwa itu "Dingin" tapi siapa yang mau di kode-in ya -_-
1 jam kemudian...
"Naya, Assalamualikum"
"Naya.. Naya.."
Terdengar banyak suara motor diluar rumahnya, ya memang rumahnya saat itu sedang kosong hanya ada Naya yang dirumah. Naya bergegas membukakan pintu gerbangnya dan membiarkan 4 cowok masuk kedalam rumahnya. Ya mereka 4 dari 7 orang cowok yang ada di 11-IPA-2. Tidak lama mereka masuk, hujan pun turun membasahi halaman rumah Naya.
"Akhirnya kalian sampai pada waktu yang tepat hahaha." ujar Naya kepada 4 cowok itu sambil menuangkan secangkir Teh hangat untuk mereka.
"Kita nggak ganggu lo kan, Nay?" tanya cowok berkacamata, cowok itu namanya Hari. Ya dikelasnya ada Duo Ari dan ada nama penggemar mereka "ARI Lovers" hahaha betapa lucunya-__-
"Woles elah, Ri. Mulai ya?" ajak Naya kepada 4 cowok itu.
Tidak terasa 2 jam mereka belajar MTK dengan kisi-kisi yang mereka punya. Se MONster-DAY apa coba UAS pelajaran pembukanya MTK dan B. Indonesia ._.
"Ehem laper!" kode 1 cowo yang bermata sipit, dia bernama Panji.
"Ehem aus!" kode lagi dari 1 cowo yang berjambul, dia bernama Arul.
"Kode nih? hahaha. Yaudah gue masak dulu deh, mie instant gapapa ya? bonyok gue pergi jadi ga masak" jelas Naya kepada ke 4 temannya itu.
5 bungkus mie instant sudah kebuka, eh nasib berkata lain....
"Ahelah!" teriak Naya di dapur. Kemudian 4 cowo itu menghampiri Naya, dan bertanya,
"Lo kenapa, Nay?" serentak mereka ber-4 menanyakan hal yang sama.
"Gasnya abis" jawab Naya dengan muka memelas.
"Jadi?" tanya Ari.
" Ya lo gadoin aja tuh mie nya hahaha" ledek Naya.
"Setega apa lo Nay sama kita" ujar Arul.
Hari itu benar-benar gokil banget bagi mereka ber-5, entah apa yang selebihnya terjadi, biarlah mereka yang mengurusinya ha-ha-ha :D
Awal tak menentu seperti LIMIT
10 Desember 2012
Jam tangan Naya menunjukkan pukul setengah 6 pagi dan itu waktu Naya berangkat sekolah. Tak lupa Naya pamitan dengan Ibunya meminta do'a restu untuk dilancarkan UAS pertamanya hari ini. Perjalanan yang panjang dari Bogor ke Jakarta setiap harinya. Rutinitas sekolah Naya berjalan seperti biasa dipagi hari, shalat duha dan tadarusan terlebih dahulu, setelah itu siswa/i mencari ruangannya masing-masing. Naya berpisah dengan sahabatnya, Devi karena ruangan kelas mereka berbeda 1 ruangan.
"Nah ini dia ruang 8! Gue duduk sebelahan siapa ya? Semoga bisa diajak kerja sama." do'a Naya sebelum memasuki ruangannya. DAAARRR! Ternyata 11-IPA-2 yang absennya hampir terisolasi seruangan dengan sebagian siswa/i 11-IPA-1 dan 11-IPA-3.
"Alhamdulillah ini cakep banget!" ucap Naya dalam hatinya. Dengan perasaan was-was juga, Naya berfikir,
"Apa jangan-jangan soalnya dipaketin?? Ah! Woles aja Nay! Emang lo mau nyontek?" ujarnya dalam hati (lagi).
"Permisi.." suara cowok berada disampingnya. Ternyata cowok itu, chairmatenya di UAS kali ini, namanya Naufal. Dia anak 11-IPA-1, posisi Naya berada di apit oleh kedua cowo 11-IPA-1. Ketika melihat sebelah kanannya....
"Nahloh! Itu siapa ya? Yang waktu itu heboh gosipnya. Aduh gue lupa!" celoteh Naya yang kepo dalam hatinya.
"Mad, lo udah 100% belajar?" sapa seorang cowok yang duduk didepan cowo yang Naya kepoin.
"Belom 100% jak, tapi ya insyaallah deh lancar haha" jawab cowo yang naya kepoin.
"Mad? Oh iya namanya AHMAD!" teriak Naya. Dan seisi ruangan menengok kearahnya. Cowo yang bernama Ahmad itu meliriknya dengan tatapan beda. Tiba-tiba Wawa menghampiri Naya dan menyadarkan apa maksud teriakan tadi.
"Nay, lo tadi manggil ahmad kenapa?"
"Oh engga tadi gue lagi nggg... ngantuk dan tiba-tiba gitu hehe" jawab Naya kaku.
"Lo tau kan sebelah lo ahmad?" Wawa berbisik ketelingan Naya.
"Nah itu yang tadi gue kepoin, gue lupa nama cowok yang disebelah gue. Pas tau gue tersontak ngucap kata itu, Wa! Aduh malu gue! Gimana dong?" Naya menjelaskannya dengan gugup.
"Ah payah nih Naya gitu aja keceplosan! Haha"
"Gue kan ga sengaja, Wa. Demi Allah dah!"
"Yaudah woles aja, tapi hati-hati nanti dia malah ke-GR an lo panggil upssss" ledek Wawa.
"Wawa apaan banget dih hahaha" jawab singkat Naya.
Akhirnya pengawas pun masuk dan menyelamatkan suasana ketegangan Naya akan kepolosannya tadi. Lain kali please jangan keceplosan lagi! HAHA
Ruang 8 berperang dengan MATEMATIKA !! Selamat mengerjakan~
Naya terpaku di lembar terakhir. Ternyata soalnya ga jauh dari apa yang mereka ber 5 bahas di rumahnya. Hampir soal yang tertera di soal UAS ini hampir sama dengan latihan soal kemarin.
"1 lagi! Huh" desah Naya pelan tanpa mengganggu teman samping kanan kirinya. Ketika melihat ke teman sebangkunya, ternyata dia masih 15 nomer yang berhasil dikerjakan. Naya membolak-balikan matanya nggak nyangka kenapa dia bisa jauh beda dengan chairmate nya saat itu. Naya berfikir,
"Apa gue yang terlalu ngasal atau apa ya?".
Hal demikian bikin Naya pesimis. Dibikin galau oleh ketidak percaya diri-annya. Akhirnya Naya selesai mengerjakan soal MTK itu, yang benar-benar memanaskan fungsi otak. Naya melihat keadaan ruangannya, tidak ada tanda finishing kecuali Naya, dan itu membuat Naya galau.
tiba-tiba, chairmatenya menyikutnya, meng-kode Naya agar memberitahu jawabannya. Naya menoleh kearahnya dan melihat nomer yang dimaksud kemudian menoleh ke kertas LJKnya, lalu memberi kode dengan hitungan jari, kalau 1 itu A, 2 = B, sampai angak 5 = E. Kemudian . . .
"Daripada gue galau karna memperkirakan jawaban gue yang ini atau yang itu, mending gue kumpulin. Bismillah!" Naya pun terbangun dari tempat duduknya dan maju kedepan untuk mengumpulkannya. Dan perserta UAS ruang 8 menoleh kearahnya, Naya ketakutan dan segera ke luar ruangan. Dan ketika dia keluar kelas,
"Gila! Baru gue doang yang keluar." Naya risih dan mencoba naik kelantai 3, siapa tahu temannya di ruang 6 dan 7 sudah selesai. Akhirnya ada Fitria, teman sekelasnya yang sudah berada di luar kelas. Naya kemudian membahas soal MTK yang tadi.
"Cil, gimana tadi?" terasa sebuah sentuhan diatas kepalanya, dan Naya menengok kebelakangnya, ternyata ada Acong di belakangnya.
"Alhamdulillah lancar hehe, lo sendiri?"
"Ya agak macet sih hehe"
Tidak terasa hari ini berjalan lancar. Tinggal bertarung dihari berikutnya. Naya bercerita sama Devi tentang kepolosannya yang terjadi sebelum pengawas masuk. Panjang lebar Naya bercerita, Devi merespon,
"Lo tuh polos ya Nay hahaha"
"Gue ga sengaja sumpah deh,"
"Malu ga, Nay?" tanya ledek Devi.
"Pake nanya lagi, itu nanya atau ngeledek, Depoooooyyy" muka Naya membentuk wajah seorang yang bete.
"Hati-hati CINLOK HAHAHA," Devi meledeknya.
"Depoy, apaan sih? Cilok kali," Naya cemberut disepanjang perjalanan pulang mereka dengan kereta. Oiya kereta ekonomi loh, mereka berdua memang gokil, mengejar kereta ekonomi HaHa! Gara-gara harga tiket commuter-line Rp. 9000,- dan nyadar diri sih ongkos anak sekolahan gimana(?)
*bersambung* ._.v