Wednesday 14 August 2013

Cinta datang kemudian pergi

Apa cinta itu datang kemudian pergi ? 
Apa cinta itu bulshit ?
Apa cinta itu berujung sakit hati ?
Sebenarnya apa cinta itu ?

Kalau saja cinta itu datang kemudian pergi,
Lalu bagaimana aku bisa bahagia ?
Apa kebahagianku hanya sekedar melihat Dia bahagia bersama yang lain ?
Lalu bagaimana dengan hatiku ?



Prolog

"Assalamualaikum wr.wb perhatian untuk semua siswa kelas 10, 11, 12 untuk mengambil kartu ujian akhir semester di Tata Usaha pada saat pulang sekolah. Terimakasih." suasana kelas terdengar sepi ketika pengumuman tersirat dari speaker sekolah.
Teeeet... Teettt... Teettt... Bel pulang sekolah terdengar, rupanya sudah pukul setengah 4 sore. Naya sudah bergegas keluar kelas 11-IPA-2, Naya menarik tangan sahabatnya Devi yang sebangku dengannya agar cepat bergegas ke Tata Usaha untuk mengambil kartu ujiannya.
"Gue gamau ngantri ya," Naya mengoceh.
"Tapi kan ketua kelas bisa ngambil semua kartu ujian IPA 2," Devi membalas ocehan sahabatnya itu. Dan akhirnya mereka sampai di depan Tata Usaha.
"Kan, Nay. Lihat tuh, sepi. Paling yang ngambil ketua kelasnya aja,"
"Yaudah kita aja yang ngambil, Dev." Naya hendak memasuki ruang Tata Usaha. Tiba-tiba, Bu Sri memanggil mereka berdua. Dan ternyata Bu Sri sudah mengambil kartu ujian untuk kelas 11-IPA-2, dan menyuruh 2 orang sahabat itu untuk bertanggung jawab membagikan kepada rakyatnya. Dengan semangat, 2 orang sahabat itu berlari menaiki anak tangga menuju lantai 2 gedung B.

"Yey! Ruang 8!" teriak Naya di depan kelas. Teriakan Naya itu membuat mata rakyat kelasnya tertuju kepadanya.
"Hore! Gue seruangan sama Naya! Yuhuuuu," sorak ramai seorang cowok hitam manis dipojok kanan kelas, cowok itu bernama Ari. Cowok yang dekat dengan Naya belakangan ini.
Tak lama dikelas, rakyat 11-IPA-2 segera menuju Masjid sekolahnya untuk shalat ashar berjama'ah. Kemudian lekas pulang.

Akan tetapi Naya sedang menunggu seseorang didepan gang sekolahnya, ternyata Naya diajak abangnya jalan ke suatu tempat untuk refreshing sebelum UAS. Naya itu anak sulung dikeluarganya, lantas siapa abangnya itu? Oh, itu abang angkatnya Naya, namanya Fikar. Fikar cocok jadi abang karna dia abang yang bertanggung jawab. Orang tuanya Naya juga sudah tau tentang hal ini.


Integral!

Hari berganti hari, dan hari semakin dekat dengan hari H. Hari dimana UAS itu dimulai. 
9 Desember 2012, hari yang sebenarnya free buat Naya. Tapi . . . .
"Nay, lo dirumah kan? Gua mau belajar mtk bareng lo nih di rumah lo. Gua otw rumah lo, Nay!" suara cowok didalam ponsel Naya dan kemudian hening tanpa ada balasan suara dari Naya.
"Gila lo! Main matiin aja. Gue belom ngomong weyyyy!" ucap Naya pada layar ponselnya. Jadi yang gila siapa (?)

Langit yang gelap menyeliputi hari terakhir sebelum UAS. Hembusan angin yang nakal membuat pori-pori kulit Naya meng-kode bahwa itu "Dingin" tapi siapa yang mau di kode-in ya -_-
1 jam kemudian...
"Naya, Assalamualikum"
"Naya.. Naya.."
Terdengar banyak suara motor diluar rumahnya, ya memang rumahnya saat itu sedang kosong hanya ada Naya yang dirumah. Naya bergegas membukakan pintu gerbangnya dan membiarkan 4 cowok masuk kedalam rumahnya. Ya mereka 4 dari 7 orang cowok yang ada di 11-IPA-2. Tidak lama mereka masuk, hujan pun turun membasahi halaman rumah Naya.
"Akhirnya kalian sampai pada waktu yang tepat hahaha." ujar Naya kepada 4 cowok itu sambil menuangkan secangkir Teh hangat untuk mereka.
"Kita nggak ganggu lo kan, Nay?" tanya cowok berkacamata, cowok itu namanya Hari. Ya dikelasnya ada Duo Ari dan ada nama penggemar mereka "ARI Lovers" hahaha betapa lucunya-__-
"Woles elah, Ri. Mulai ya?" ajak Naya kepada 4 cowok itu.

Tidak terasa 2 jam mereka belajar MTK dengan kisi-kisi yang mereka punya. Se MONster-DAY apa coba UAS pelajaran pembukanya MTK dan B. Indonesia ._.
"Ehem laper!" kode 1 cowo yang bermata sipit, dia bernama Panji.
"Ehem aus!" kode lagi dari 1 cowo yang berjambul, dia bernama Arul.
"Kode nih? hahaha. Yaudah gue masak dulu deh, mie instant gapapa ya? bonyok gue pergi jadi ga masak" jelas Naya kepada ke 4 temannya itu.

5 bungkus mie instant sudah kebuka, eh nasib berkata lain....
"Ahelah!" teriak Naya di dapur. Kemudian 4 cowo itu menghampiri Naya, dan bertanya,
"Lo kenapa, Nay?" serentak mereka ber-4 menanyakan hal yang sama.
"Gasnya abis" jawab Naya dengan muka memelas.
"Jadi?" tanya Ari.
" Ya lo gadoin aja tuh mie nya hahaha" ledek Naya.
"Setega apa lo Nay sama kita" ujar Arul.
Hari itu benar-benar gokil banget bagi mereka ber-5, entah apa yang selebihnya terjadi, biarlah mereka yang mengurusinya ha-ha-ha :D


Awal tak menentu seperti LIMIT

10 Desember 2012
Jam tangan Naya menunjukkan pukul setengah 6 pagi dan itu waktu Naya berangkat sekolah. Tak lupa Naya pamitan dengan Ibunya meminta do'a restu untuk dilancarkan UAS pertamanya hari ini. Perjalanan yang panjang dari Bogor ke Jakarta setiap harinya. Rutinitas sekolah Naya berjalan seperti biasa dipagi hari, shalat duha dan tadarusan terlebih dahulu, setelah itu siswa/i mencari ruangannya masing-masing. Naya berpisah dengan sahabatnya, Devi karena ruangan kelas mereka berbeda 1 ruangan.
"Nah ini dia ruang 8! Gue duduk sebelahan siapa ya? Semoga bisa diajak kerja sama." do'a Naya sebelum memasuki ruangannya. DAAARRR! Ternyata 11-IPA-2 yang absennya hampir terisolasi seruangan dengan sebagian siswa/i 11-IPA-1 dan 11-IPA-3. 
"Alhamdulillah ini cakep banget!" ucap Naya dalam hatinya. Dengan perasaan was-was juga, Naya berfikir, 
"Apa jangan-jangan soalnya dipaketin?? Ah! Woles aja Nay! Emang lo mau nyontek?" ujarnya dalam hati (lagi).

"Permisi.." suara cowok berada disampingnya. Ternyata cowok itu, chairmatenya di UAS kali ini, namanya Naufal. Dia anak 11-IPA-1, posisi Naya berada di apit oleh kedua cowo 11-IPA-1. Ketika melihat sebelah kanannya....
"Nahloh! Itu siapa ya? Yang waktu itu heboh gosipnya. Aduh gue lupa!" celoteh Naya yang kepo dalam hatinya.
"Mad, lo udah 100% belajar?" sapa seorang cowok yang duduk didepan cowo yang Naya kepoin.
"Belom 100% jak, tapi ya insyaallah deh lancar haha" jawab cowo yang naya kepoin.

"Mad? Oh iya namanya AHMAD!" teriak Naya. Dan seisi ruangan menengok kearahnya. Cowo yang bernama Ahmad itu meliriknya dengan tatapan beda. Tiba-tiba Wawa menghampiri Naya dan menyadarkan apa maksud teriakan tadi.
"Nay, lo tadi manggil ahmad kenapa?"
"Oh engga tadi gue lagi nggg... ngantuk dan tiba-tiba gitu hehe" jawab Naya kaku.
"Lo tau kan sebelah lo ahmad?" Wawa berbisik ketelingan Naya.
"Nah itu yang tadi gue kepoin, gue lupa nama cowok yang disebelah gue. Pas tau gue tersontak ngucap kata itu, Wa! Aduh malu gue! Gimana dong?" Naya menjelaskannya dengan gugup.
"Ah payah nih Naya gitu aja keceplosan! Haha"
"Gue kan ga sengaja, Wa. Demi Allah dah!"
"Yaudah woles aja, tapi hati-hati nanti dia malah ke-GR an lo panggil upssss" ledek Wawa.
"Wawa apaan banget dih hahaha" jawab singkat Naya. 

Akhirnya pengawas pun masuk dan menyelamatkan suasana ketegangan Naya akan kepolosannya tadi. Lain kali please jangan keceplosan lagi! HAHA
Ruang 8 berperang dengan MATEMATIKA !! Selamat mengerjakan~

Naya terpaku di lembar terakhir. Ternyata soalnya ga jauh dari apa yang mereka ber 5 bahas di rumahnya. Hampir soal yang tertera di soal UAS ini hampir sama dengan latihan soal kemarin.
"1 lagi! Huh" desah Naya pelan tanpa mengganggu teman samping kanan kirinya. Ketika melihat ke teman sebangkunya, ternyata dia masih 15 nomer yang berhasil dikerjakan. Naya membolak-balikan matanya nggak nyangka kenapa dia bisa jauh beda dengan chairmate nya saat itu. Naya berfikir,
"Apa gue yang terlalu ngasal atau apa ya?".
Hal demikian bikin Naya pesimis. Dibikin galau oleh ketidak percaya diri-annya. Akhirnya Naya selesai mengerjakan soal MTK itu, yang benar-benar memanaskan fungsi otak. Naya melihat keadaan ruangannya, tidak ada tanda finishing kecuali Naya, dan itu membuat Naya galau.
tiba-tiba, chairmatenya menyikutnya, meng-kode Naya agar memberitahu jawabannya. Naya menoleh kearahnya dan melihat nomer yang dimaksud kemudian menoleh ke kertas LJKnya, lalu memberi kode dengan hitungan jari, kalau 1 itu A, 2 = B, sampai angak 5 = E. Kemudian . . .
"Daripada gue galau karna memperkirakan jawaban gue yang ini atau yang itu, mending gue kumpulin. Bismillah!" Naya pun terbangun dari tempat duduknya dan maju kedepan untuk mengumpulkannya. Dan perserta UAS ruang 8 menoleh kearahnya, Naya ketakutan dan segera ke luar ruangan. Dan ketika dia keluar kelas, 
"Gila! Baru gue doang yang keluar." Naya risih dan mencoba naik kelantai 3, siapa tahu temannya di ruang 6 dan 7 sudah selesai. Akhirnya ada Fitria, teman sekelasnya yang sudah berada di luar kelas. Naya kemudian membahas soal MTK yang tadi.
"Cil, gimana tadi?" terasa sebuah sentuhan diatas kepalanya, dan Naya menengok kebelakangnya, ternyata ada Acong di belakangnya.
"Alhamdulillah lancar hehe, lo sendiri?"
"Ya agak macet sih hehe"

Tidak terasa hari ini berjalan lancar. Tinggal bertarung dihari berikutnya. Naya bercerita sama Devi tentang kepolosannya yang terjadi sebelum pengawas masuk. Panjang lebar Naya bercerita, Devi merespon,
"Lo tuh polos ya Nay hahaha"
"Gue ga sengaja sumpah deh,"
"Malu ga, Nay?" tanya ledek Devi.
"Pake nanya lagi, itu nanya atau ngeledek, Depoooooyyy" muka Naya membentuk wajah seorang yang bete.
"Hati-hati CINLOK HAHAHA," Devi meledeknya.
"Depoy, apaan sih? Cilok kali," Naya cemberut disepanjang perjalanan pulang mereka dengan kereta. Oiya kereta ekonomi loh, mereka berdua memang gokil, mengejar kereta ekonomi HaHa! Gara-gara harga tiket commuter-line Rp. 9000,- dan nyadar diri sih ongkos anak sekolahan gimana(?)

*bersambung* ._.v

Tuesday 13 August 2013

Entahlah

ASSALAMUALAIKUM :) hello blogger *lambai tangan layaknya Miss. Universe* hihihi ^^v
Baru sempet coret-coret lagi nih disini. Kali ini gue bingung ya gue mau coret apa(?) Entah itu kalimat motivasi ataupun curhat. Sepertinya gue kali ini mau curhat~

Tentang ini :

Lagi-lagi tentang itu ya._.
Entahlah gue masih tidak mengerti THE REAL "Sahabat" itu kayak gimana ?
Gue sering banget ngerasain kejanggalan dalam bersahabat. Gue cuma mau tau aja "Sahabat" yang bener-bener sahabat itu kayak apa. Apa The Real Sahabat itu bermuka dua? Ngomongin dibelakang? Atau yang sok peduli didepan kita? 

Banyak ya masalah persahabatan yang sepele trus berakhir fatal. Hanya kata maaf yang tersirat diujung permasalahan._. Tanpa memikirkan sakit hati yang dibilang "Sahabat"-nya
Entahlah mungkin keegoisan masing-masing individu yang menciptakan masalah itu. Layaknya suatu hubungan ya, di gonjang ganjing sama berbagai cekcok mulut ataupun sikap.

Ada yang pernah nasehatin gue, kalau masalah sepele jangan terlalu difikirin, CUEKIN AJA! anggap ga pernah ada masalah. Dan ada satu kutipan yang gue ambil "Kalau sahabat lo kayak gitu, itu mah bukan sahabat!"

Entahlah! Gue sering random sama hal seperti ini

Sekian curhatan gue kali ini. Gue nulis ini bukan buat orang yang gue maksud PEKA, ini gue tulis ga mandang siapa-siapa. Terlintas difikiran gue seperti ini. Terimakasih :)

Sunday 9 June 2013

BLANK

Tu es mon meilleur ami. Je suis désolé si je me suis trompé, je suis désolé, je vous ai blessé. Mais c'est tout ce que je fais parce que j'ai peur de perdre des amis comme vous. Jusqu'à ce que chaque fois que tu es mon meilleur ami, mon meilleur ami. Rien ne peut nous séparer, si quoi que ce soit, sauf la mort. Je t'aime!

Lucky - Jason Mraz feat. Colbie Caillat

Do you hear me
I'm talking to you
Across the water across the deep blue ocean
Under the open sky, oh my, baby I'm trying
Boy I hear you in my dreams
I feel your whisper across the sea
I keep you with me in my heart
You make it easier when life gets hard


I'm lucky I'm in love with my best friend
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again
Ooohh ooooh oooh oooh ooh ooh ooh ooh


They don't know how long it takes
Waiting for a love like this
Every time we say goodbye
I wish we had one more kiss
I'll wait for you I promise you, I will

I'm lucky I'm in love with my best friend
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again
Lucky we're in love every way
Lucky to have stayed where we have stayed
Lucky to be coming home someday

And so I'm sailing through the sea
To an island where we'll meet
You'll hear the music fill the air
I'll put a flower in your hair
Though the breezes through trees
Move so pretty you're all I see
As the world keeps spinning round
You hold me right here right now

I'm lucky I'm in love with my best friend
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again
I'm lucky we're in love every way
Lucky to have stayed where we have stayed
Lucky to be coming home someday

this is favorite song because there is one of story between me and my best friend :)

WHY ALWAYS ME?

Why always me?
That quote always thought about if I were minded to anything negative. There may be a sense of disappointment that cause I minded that way.
I do not know. May be true that I was disappointed in your attitude and your personality. Fair or not? If not excessively so perfectly natural.
Once you think so?
Please, try to be sensitive ith you what I think, what I Think about you? Until I thought "why always me?"
I've got a lot wrong with you? Is there something wrong with my attitude towards you? If there is I'm sorry....

Saturday 8 June 2013

do you feel it?

Entah apa yang sekarang gue rasa. Semua ruang lingkup gue berbeda. Sejak gue SD, trus ke SMP, trus sekarang gue di SMA. Ada sedikit perbedaan disini. Gue sempat mikir "Oh gini toh sekolah dijakarta?". Once again I think "oh gini berteman dijakarta". 
Dulu.... kita membahas masalah dulu. Dulu gue punya sahabat yang ngga nanggung-nanggung 15 orang dalam 3 group *jaman dulu kan mainanya group* ini pas masa SMP loh ya. Kami bersahabat udah akut banget, kemana-mana memang selalu bareng, senasib pun kadang bareng. Jadi gue nyaman banget sama mereka, mereka nggak pernah ninggalin gue. \
Yang gue inget pas moment mau jalan kemana gitu tapi ada 2 orang yang ga ada kendaraan bermotor waktu itu, dan lo tau apa usaha kita? 
KITA NGGAK NINGGALIN DIA BERDUA DAN KITA BERUSAHA SUPAYA DIA BERDUA DAPET KENDARAAN WALAUPUN HARUS MINTA IZIN SAMA ORANGTUANYA. 
Ini tuh SOLID BANGET dan gue kangen masa-masa itu!. 
Begitu juga masalah DOI masing-masing, gue belum pernah diselingkuhin sama DOInya sahabat gue sendiri loh. Itu belom pernah terjadi di hidup gue. Entah kenapa sekarang gue ngerasain yang namanya diselingkuhin sama DOI sahabat gue sendiri di SMA. Lo tau nggak rasanya gimana(?) kadang ketika gue sedang merasakan kecemburuan gue sama sahabat gue, gue sempet ngomong dalam hati "Gue pengen balik kayak dulu, masa pas dimana gue ga pernah ngerasain yang namanya diselingkuhin sahabat sendiri". 
REMEMBER IT! kali ini ga ada rasa envy sama sekali dengan fikiran orang tentang ini "oh julpa kan ga punya gebetan" BUKAN ITU COY! gue ngerasa ya bedalah. 
Kalo gue ngeluarin unek-unek ini pasti gue gakuat nahan nangis. Nangis karna sahabat yang begitulah. Sedikit peka dong, rasa persahabatan itu kayak apa(?) persahabatan itu ga ada matinyaaaaa!. Persahabatan itu ga sekekal orang yang pacaran 1 tahun kek.. 4 tahun... 100tahun.. Tapi persahabatan itu ga ada batas waktu dan ga mengenal kata "ELO GUE END" itu semua nggak ada. 
Suka,duka,sedih,bahagia tuturkanlah semuanya jangan ada yang dipendam. Untuk apa punya sahabat, tapi suka nyembunyiin semuanya. Lu masih ga percaya sama sahabat lu sendiri(?). Apa lu malu punya sahabat kayak gue?.
Come on!! Ga gampang loh bikin suatu persahabatan apalagi mau keluar itu sulit banget, lebih sulit dari soal UN yang 20 paket! I hope you can feel it, what I feel it~

Friday 24 May 2013

Sahabat

Nur Islam Erma Devi aluas WATI (dari mana watinya) -,- gadis kecil mencoba move on dari sang mantan 11 september 1996~
Dia itu sahabat gue(?) iya sahbat yang selalu ninggin gue garagara pak KUMIS. Sering banget gue ditinggalin jomblo -.- banyak yang bilang gue mirip tapi padahal sebenernya dan faktanya jauh beda CUMA yang samanya TIRUS (tinggi kurus)